"Lumayan lama ya, terasa sekitar dua menit lebih," kata salah seorang warga Kampung Norogtog RT 02 RW 02, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Minggu.
Meski guncangan kecil dan tidak membuat kerusakan fisik, Ecep (warga) mengatakan, ia dan warga lainnya masih trauma dengan peristiwa gempa yang terjadi pada 2 September 2009 silam. "Memang tidak kuat, tapi tetap saja panik karena masih ingat sama kejadian gempa 2009. Saya masih merasakan trauma kalau ada getaran-getaran," ucap Ecep.
Jumat (18/3/2011) malam lalu, warga Pangalengan juga merasakan guncangan gempa berkekuatan 3,9 SR. "Iya itu tadi, Jumat malam kemarin, juga ada gempa. Makanya wajar kalau panik seperti ini," ujar Ecep.
Gempa bumi berkekuatan 5,3 SR mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Barat bagian selatan. Gempa bumi itu terjadi sekitar pukul 08.20 WIB.
"Gempa dirasakan di wilayah Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, dan Cianjur," kata Pepen Efendi, petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandung (BMKG Bandung).
Tidak dilaporkan adanya kerusakan dari kejadian gempa bumi itu. Meski demikian, goyangannya sempat dirasakan warga di kawasan Jawa Barat selatan. Pepen menyebutkan, titik pusat gempa merupakan lokasi tumbukan lempeng Indoaustronesia dengan lempeng Indoeuronesia yang cukup aktif.
Wilayah Jawa Barat merupakan jalur rawan bencana alam gempa bumi. Terakhir, gempa bumi berkekuatan tinggi terjadi pada 9 September 2009 dan mengakibatkan kerusakan di sejumlah daerah di Jawa Barat selatan. @kompas